OELAMASI – Jalur alternatif yang dibangun sementara akibat ambruknya jembatan penghubung di desa Oelatimo, kecamatan Kupang Timur ditutup pemilik lahan. Akibatnya, kendaraan yang hendak melintas menuju Sulamu dan desa – desa sekitarnya terhambat.
Awalnya, jalan tersebut ditutup menyeluruh dan tidak ada kendaraan apapun yang diijinkan untuk melintasi jalur alternatif tersebut. Namun setelah kepala desa Oelatimo serta Bhabinkamtibmas berkomunikasi dengan Dulla maka disepakati jalur tersebut dibuka dan hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang boleh melintas, sedangkat truck dan kendaraan pengangkut material dilarang.
Pantauan kupangterkini.com Senin (30/1/23) kapolsek Kupang Timur, Iptu Djoni Lapuisaly bersama camat Kupang Rimur, Deny Tadoe menemui sang pemilik lahan. Disitu, pemilik lahan mengatakan bahwa ia memberikan waktu dua hari untuk kemudian bertemu dengan pengusaha pemilik kendaraan yang mengangkut material agar bertemu dirinya membahas soal jalur alternatif tersebut.
“Isi hati beta, kasih Rp 100 juta, silahkan pakai jalan sampai jembatan selesai (dibangun kembali). Beta tidak ada urusan dengan pemerintah, yang beta hanya mau duduk dengan pengusaha yang pake beta punya kebun ini,” ucap Dulla saat berdialog dengan camat maupun kapolsek.
Dulla juga menegaskan bahwa untuk sementara dia memberikan waktu dua hari hingga Rabu (1/2) nanti. Setelahnya jalur alternatif tersebut akan ditutup dan tidak ada yang boleh melintas tanpa terkecuali.
Selanjutnya, Deny Tadoe mengatakan bahwa hal tersebut akan ia sampaikan kepada Bupati untuk mencari solusi terbaik. Kapolsek juga demikian akan meaporkan kepada Kapolres terkait keinginan pemilik lahan tersebut.
laporan : yandry imelson
Komentar