Relawan Terbanyak Berada di Flores Timur dan Lembata

Berita Kota1026 Dilihat

JAKARTA – Sebanyak 513 (suka) relawan melakukan upaya penanganan darurat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pascabencana yang dipicu siklon tropis Seroja. Hingga Minggu (11/4), pukul 17.00 WIB, ratusan relawan dari 68 berkarya membantu masyarakat terdampak.

Data yang dihimpun Desk Relawan mencatat 513 relawan tersebut tersebar di beberapa wilayah terdampak di seluruh NTT. Lembaga kemanusiaan ini banyak bergerak untuk membantu masyarakat Flores Timur, kemudian di Kabupaten Lembata.

Sebanyak 30 lembaga berada di Flores Timur, sedangkan 19 lain di Lembata. Tim Koordinasi Desk Relawan juga mencatat lembaga kemanusiaan bekerja di Kota Kupang, Kabupaten Malaka, Sumba Timur, Kupang, Belu, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, Alor, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Manggarai Timur dan Barat.

Baca Juga :  Datangi Dewan, Tenaga PTT Tanyakan Nasibnya

Lembaga kemanusiaan memberikan bantuan berupa terpal, bantuan pangan dan nonpangan , layanan medis, obat-obatan, dan dukungan psikososial. Pada awal bencana terjadi, mereka pun membantu proses evakuasi warga. Organisasi-organisasi ini masih terus mendistribusikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

Sementara itu, data BNPB pada Minggu (11/4), pukul 23.00 WIB, mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 177 orang di Provinsi NTT, sedangkan hilang 45 orang, luka-luka 154. Warga yang masih mengungsi berjumlah 16.033 orang.

Rincian warga yang teridentifikasi mengungsi di Kabupaten Malaka sebanyak 5.468 jiwa, Lembata 2.345, Kupang 1.942 orang, Flores Timur 1.882, Rote Ndao 696, TTS 678, Sabu Raijua 346, Alor 299, Belu 272, Sumba Timur 219, TTU 156, Sumba Barat 80 dan Ende 34.

Baca Juga :  Ira Ua Dihadirkan Sebagai Saksi, Wartawan Dilarang Meliput Sidang

Siklon tropis Seroja yang memicu cuaca ekstrem juga mengakibatkan kerusakan pemukiman dengan total rumah rusak berat 13.184 unit, rusak sedang 7.801 dan rusak ringan 30.575.

Kondisi terkini beberapa aktivitas yang tampak di lapangan, seperti tim BPBD yang dibantu relawan dan masyarakat bergotong royong dalam pembersihan rumah dan akses jalan.

Di samping itu, jaringan komunikasi sudah kembali normal. Namun demikian, jaringan telepon terganggu akibat perbaikan listrik yang membutuhkan proses pemadaman sesaat.

siaran pers BNPB/kupangterkini.com

Komentar