KUPANG – Puncak badai siklon seroja Minggu (5/4) yang melanda wilayah NTT berdampak parah. Banyak rumah yang tersapu badai tersebut hingga mengalami kerusakan parah.
Salah satunya milik warga Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Yohanis Anin. Saat bercerita kepada kupangterkini.com Jumat (16/4/21) ia mengatakan bahwa sehari sebelum puncak badai, rumahnya sudah nyaris ambruk diterpa badai dan ditimpa pohon yang tumbang. Saat puncak badai, atap rumahnya ambruk dan nyaris menimpa keluarganya.
Setelah itu mereka sekeluarga mengungsi dan berlindung di rumah tetangga. “Karena saat itu juga hujan cukup deras sementara rumah kami sudah tidak beratap, bahkan air hujan yang masuk di dalam rumah dan tergenang mencapai 30 cm,”ujar.
Setelah badai reda, keluarga ini langsung diberikan bantuan dari pihak gereja serta pendeta secara pribadi. Sementara dari pemerintah, melalui ketua RT sudah langsung mendata namun untuk info lanjutan belum ada.
‘’Memang ada posko yang didirikan namun belum ada bantuan kepada kami. Karena yang saya lihat bantuan untuk mereka yang mengungsi, sementara saya juga tidak melapor ke posko. Karena keadaan rumah masih bisa ditempati menurut saya, maka saya mengajak keluarga kembali saja ke rumah dan tidak mengeluh dengan keadaan ini,”ujarnya.
Sebagai salah satu korban bancana, Yohanis berharap segera ada bantuan agar dapat memperbaiki keadaan rumahnya yang sudah sangat parah. “Karena tanpa ada atap, jika cuaca cerah tidak terlalu bermasalah, namun jika hujan, kami sangat khawatir,”tandasnya.
penulis: yandry imelson/kupangterkini.com
Komentar