KUPANG – Dunia pendidikan NTT berduka, seorang guru bernama Rosalina Berek Sogen harus asal Flores Timur kehilangan nyawa setelah diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yakuhimo, Papua Pegunungan.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Jumat (21/3) beberapa waktu lalu.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua PGRI NTT, Dr Semuel Haning menyatakan dukacita yang mendalam bagi korban dan keluarga.
“Ini dukacita dan rasa sakit hati yang menyelimuti kami keluarga besar guru bukan hanya NTT tetapi di seluruh Indonesia,” ucapnya kepada kupangterkini.com Selasa (25/3/25)
Menurut Paman Sam (sapaan akrabnya) perbuatan yang dilakukan KKB sangat tidak manusiawi dan keji.
“Harusnya, hal ini tidak terjadi terhadap guru yang punya jasa besar, pahlawan pendidikan yang harusnya dihormati dan dihargai,” tegasnya.
Untuk itu, Paman Sam menegaskan bahwa peristiwa yang merenggut nyawa almarhumah Rosalina dijadikan peristiwa Nasional.
“Harusnya ini menjadi tanggungjawab pemerintah dalam hal menjaga seluruh keamanan ternyata sangat lalai sehingga peristiwa ini bisa terjadi,” ungkapnya.
Lanjutnya, seorang guru yang mengabdi dan membangun bangsa seharusnya dilindungi, diapresiasi dan dijaga justru mengalami peristiwa pilu.
“Itulah kami keluarga besar pengurus PGRI NTT merasa kecewa dan merasa sedih atas peristiwa ini,” ucapnya.
Terakhir, Paman Sam berharap tidak ada lagi guru seperti mendiang Rosalin yang menjadi korban keganasan KKB.
“Harapan kami, ini menjadi peristiwa terkhir yang menimpa pahlawan pendidikan, selamat jalan Ibu Rosalin dan keluarga yang ditinggalkan mendapak kekuatan serta ketabahan,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar