OELAMASI – Kabar tak sedap datang dari desa Oesao, kabupaten Kupang, dimana kepala desa tersebut yang berinisial ADP diduga merayu sekertaris desa dengan berbagai kata rayuan dan tindakan yang membuat korban tertekan.
Kejadian ini sudah berlangsung sejak Desember 2023 silam dan terus bergulir hingga awal Februari 2024.
Fernando Amtiran, suami dari CLA sang korban menyatakan bahwa kabar tak sedap ini ia dengar dari sang istri pada pertengahan Januari 2024.
“Dia (kepala desa) mengungkapkan perasaan tertarik kepada istri saya,”ungkapnya kepada kupangterkini.com Selasa (19/3/24).
Fernando menuturkan bahwa ketika mendengar perihal tersebut, ia langsung melaporkan ke pihak BPD untuk memanggil kepala desa guna mengklarifikasi hal tersebut namun tidak ada hasil.
“Saya mengirim pesan Whatsapp menanyakan kepada yang bersangkutan namun tidak ada respon sama sekali,”tambahnya.
Karena itulah, Fernando kemudian mengambil langkah bersama istrinya untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Kupang.
“Saya bersama istri siang tadi sekitar pukul 14.00 Wita melapor ke Polres Kupang tapi diarahkan ke Polsek untuk nantinya mediasi dengan kepala desa,”ucapnya.
Menurutnya, ia merasa dalam tekanan bathin dengan adanya tindakan tak terpuji sang kepala desa.
“Saya meresa bathin tertekan selama ini, karena yang ditakutkan dia nekat melakukan niat jahat kepada istri, karena satu lingkungan kerja dan istri saya yang bawahan dia bisa saja ditekan dengan berbagai hal apalagi rumah kami hanya berbatasan pagar,”ujarnya.
Untuk itu, Ia berharap masalah ini bisa jelas dan terang benderang sehingga tidak ada gosip – gosip tidak benar dikalangan masyarakat.
“Saya berharap kepala desa secara gentle mengklarifikasi terkait masalah ini, jangan bersembunyi dan diam tanpa kata,”tandasnya.
Selanjutnya, ketika media ini mencari kepala desa Oesao kerumahnya untuk konfirmasi terkait permasalahan diatas, ia tidak berada di tempat. Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp pun ia belum merespon.
laporan : yandry imelson
Komentar