Produk Daun Kelor Siap Diekspor

Berita Kota1330 Dilihat

KUPANG – Kelor atau yang biasa disebut Marungga oleh masyarakat Kupang, mempunyai kadar gizi yang sangat tinggi. Hal ini dimanfaatkan ketua Dekranasda, Julie Sutrisno Laiskodat untuk gencar mensosialisasikan pentingnya budidaya Kelor.

Pantauan kupangterkini.com Senin (6/9/21) bertempat di lapas kelas IIA Kupang, Julie memberikan beberapa arahan kepada penghuni lapas terkait pentingnya budidaya kelor. “Tadi kita sosialisasi tentang potensi Kelor secara umum,” jelasnya.

Untuk kedepan ia menyatakan akan mengirimkan pendamping dari politani untuk mulai membudidayakan Kelor bekerjasama dengan warga binaan. “Bibitnya dari Solor, Flores Timur dan bibit unggulan dengan pupuk organik akan dibawa kesini kemudian membina mereka,” ujarnya.

Menurutnya, tanaman tersebut sementara ditaruh dalam polybag dulu, setelah dua minggu baru akan ditanam. “Nanti tanamnya pun akan ditata sehingga bukan menjadi hutan Kelor tetapi kebun Kelor,” lanjutnya.

Nantinya, setelah tiga bulan dan tanamannya sudah tumbuh, Dekranasda akan mengadakan alat pengering daun kelor. “Ketika sudah ada alatnya, akan dibantu oleh Dapur Kelor, salah satu UMKM binaan kami juga, yang kemudian mengajari dari panen, dikeringkan daun tersebut sesuai dengan standar internasional,” jelasnya.

Setelah itu, ia melanjutkan bahwa hasil dari daun kelor tersebut akan dibeli oleh dapur Kelor. “Untuk dijadikan teh celup dan lain – lainnya, kemudian dibeli Dekranasda untuk dipasarkan,” lanjut Julie.

Selain teh celup, ada biskuit kelor, kapsul kelor serta beberapa produk lainnya. “Sekarang kita sudah siap untuk ekspor, standar internasionalnya kita sudah siap karena pendampingnya banyak,” tandasnya.

Sementara itu Kang Dudi, perwakilan PT. Moringa Organik Indonesia menambahkan bahwa, kelor merupakan tanaman yang bergizi tinggi. “Mengkonsumsi satu mangkuk kelor sama dengan mengkonsumsi tujuh mangkuk wortel, tujuh gelas susu serta tujuh butir telur,” jelasnya.

Ia juga melanjutkan bahwa pada 2016 silam, tanaman Kelor telah menyelamatkan kurang lebih 143 juta kekurangan gizi di Indonesia.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Diserang Buaya, Alami Luka Robek
Baca Juga :  Kadin NTT Gencar Promosikan Produk Lokal
Baca Juga :  Peringati Sumpah Pemuda, BNS Gelar Berbagai Festival

Komentar