KUPANG – Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di desa Model yang ada di NTT tidak saja pada ibu hamil, tetapi diberikan juga kepada seluruh anak PAUD, anak SD, ibu menyusui dan juga kepada seluruh balita yang ada di desa Model bentukan PKK provinsi NTT.
Hal ini dikatakan Julie Sutrisno Laiskodat di ruang rapat dekranasda provinsi NTT.
Informasi yang didapat kupangterkini.com Senin (16/8/21) menurut Julie, jika sekian lama yang berhak menerima PMT itu hanya ibu hamil dalam bentuk makanan siap saji yakni biskuit, maka semenjak ia menjadi ketua tim penggerak PKK provinsi, ia mengharuskan para penerima PMT diberikan makanan yang dimasak oleh ibu PKK yang ada di desa Model tersebut, seluruh bahan makanan yang disiapkan datangnya juga dari desa tersebut, sehingga di tempat itu juga terjadi perputaran ekonomi yang sudah tentu dirasakan masyarakat desa itu sendiri.
“Kami datangkan ahli gizi untuk melatih ibu-ibu PKK, makanan yang kami berikan juga adalah makanan dengan nilai gizi tinggi. Kacangnya terbaik, dagingnya terbaik, ikannya terbaik, kelornya terbaik, sayurnya juga yang terbaik serta seluruh bahan makanan itu datang dari tempat itu,” ujar Julie.
Julie Sutrisno yang juga Anggota DPR RI ini menambahkan, pihaknya juga membangun kolam ikan air tawar di desa yang tergolong sulit dalam mengonsumsi ikan. “Tentunya, tidak semua desa Model yang ada dapat mengonsumsi ikan. Oleh karena itu pada desa ini kami membangun kolam ikan, bibitnya juga kami berikan, sehingga masyarakat juga dapat mengonsumsi ikan yang nilai gizinya sangat tinggi,” sambung Julie.
Bunda Julie, demikian biasa disapa, mengatakan, program itu merupakan bentuk tindak lanjut dari apa yang telah digagas Gubernur NTT, dalam hal ini untuk mencegah angka stunting di daerah dan juga demi pemberdayaan masyarakat.
“Gubernur yang punya ide, kami eksekutornya,” ujar Bunda Paud itu.
Mengakhiri pertemuan itu, dirinya menjelaskan saat ini terdapat 44 desa Model yang tersebar di seluruh wilayah NTT dan salah satu tujuan dari pemberian PMT ini untuk mengatasi masalah stunting yang cukup tinggi di NTT.
Masih menurutnya, pemberian PMT ini merupakan salah satu dari 16 inovasi yang saat ini telah dijalankan Tim Penggerak PKK Provinsi.
“Desa Model itu dibentuk bukan karena stuntingnya tinggi, tetapi salah satu tujuannya adalah menurunkan serta mencegah agar ke depan tidak ada lagi kasus stunting baru, oleh karenanya kami serius dalam pemberian PMT ini dan mimpi ini juga yang selalu digaungkan oleh gubernur NTT saat ini,” urainya.
Sementara Sesti Lopo, yang anaknya juga penerima PMT, mengatakan dirinya sangat bersyukur dengan adanya program ini, karena setiap pagi mulai dari hari Senin hingga Sabtu, anaknya boleh menikmati makanan bergizi yang disajikan.
Menurutnya menu yang diberikan itu berfariasi, “Adakalanya ayam, ada juga ikan dan telur, sayurnya juga berfariasi, Kelor dan bayam yang dimasak sayur bening, yang masakpun ibu ibu dari PKK setempat yang telah dilatih oleh ahli gizi,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan baru kali ini boleh merasakan program yang langsung tersentuh kepada masyarakat.
laporan : yandry imelson
Komentar