Kupang – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT kembali memfasilitasi pemulangan dua jenazah dari negeri Jiran, Malaysia. Kedua pekerha migran ini yakni, Eddy Ernol, 49 asal Kota Kupang dan Yohanes Ladja, 41 asal Kabupaten Ngada.
Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa, kedua jenazah merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT non prosedural yang masing – masing telah bekerja di Malaysia diatas lima tahun.
“Status mereka non prosedur dan almarhum Eddy Ernol telah bekerja delapan tahun, sementara jenazah Yohanes Ladja telah bekerja selama 14 tahun di Malaysia,” ungkap Suratmi kepada awak media.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa almarhum Eddy Ernol dinyatakan meninggal pada 24 Juni 2024 dan penyebab kematian belum diketahui.
Sedangkan almarhum Yohanes Ladja meninggal pada 26 Juni 2024, penyebab kematian masih menunggu hasil analisis laboratorium rumah sakit di Malaysia.
“Kematian Almarhum Eddy, ditempat bekerja Lawas7 Lumber Wood Processing Sdn Bhd Sarawak dan penyebab kematian belum diketahui. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi, untuk almarhum Yohanes, penyebab kematian masih menunggu analisis laboratorium, Ia meninggal di Hospital Sultanah Bahiyah Alor Setar Kedah,” terangnya.
Sementara itu, jenazah yang beralamat di Kota Kupang langsung diantar ke kediamannya sedangkan untuk jenazah asal Kabupaten Ngada, akan dikirim menggunakan kapal laut.
“BP3MI memfasilitasi pemulangan kedua jenazah kemarin dengan pesawat garuda. Jenazah Eddy langsung diantarkan ke kediamannya di Kelurahan Bonipoi, sedangkan untuk jenazah asal Ngada akan dikirimkan ke daerah asal hari ini kalau tidak ada kendala. Saat ini jenazah dititipkan di RSUD WZ. Johannes Kupang,” jelasnya.
Suratmi menambahkan bahwa, dengan pemulangan kedua jenazah ini menambah daftar jenazah PMI NTT yang meninggal di Malaysia mencapai 59 orang.
“PMI meninggal dunia total hingga 2 Juli 2024 kemarin, 59 orang dengan dipulangkan ke daerah asal 58 orang sedangkan satu jenazah dimakamkan di luar negeri,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar