KUPANG – Kabar tidak sedap datang dari Rutan kelas IIB Kupang. Pasalnya diduga ada penganiayaan terhadap warga binaan serta pungli. Kabar tersebut menjadi topik hangat dikalangan masyarakat.
Saat kupangterkini.com mengkonfirmasi hal tersebut kepada kepala rutan kelas IIB Kupang, Rizal Fuady Kamis (30/9/21) ia membantah hal tersebut. “Jadi, pada kesempatan ini saya ingin meluruskan dan menjelaskan terkait informasi yang beredar jadi itu bukan penganiayaan,” jelasnya.
Ia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan spontanitas dari petugas. “Jadi, warga binaan tersebut memiliki gangguan jiwa serta tidak stabil emosinya dan ngamuk – ngamuk, menggoyang – goyangkan sel serta berteriak” lanjutnya.
Jadi, menurutnya, pada saat itu, tindakan dari petugas yaitu mengeluarkan warga binaan tersebut dari kamar hunian. “Nah pada saat narapidana tersebut dikeluarkan, ia melakukan penyerangan kepada petugas sehingga petugas tersebut spontan melakukan beladiri,” jelas Rizal.
Ia melanjutkan bahwa, dalam proses membela diri tersebut terjadi kontak fisik. “Kontak fisik ini yang menyebabkan terjadi luka, jadi bukan penganiayaan yang dilakukan petugas yang sifatnya semena – mena, tapi itu merupakan tindakan spontanitas yang dilakukan untuk membela diri,” tegasnya.
Jadi, menurutnya tidak ada penganiayaan serta motif lain, tidak ada motif tertentu untuk melakukan penganiayaan. “Hanya spontanitas bela diri akibat dari penyerangan warga binaan,” ucapnya.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan terkait adanya isu pungli yang terjadi di rutan. “Terkait dengan pungli itu juga merupakan informasi yang tidak berdasar, karena memang selama ini di rutan alhamdullilah kita juga sudah bebas pungli dari apapun juga, dari kegiatan yang dilakukan petugas disini, kita benar – benar melayani, melayani dengan hati, memberikan yang terbaik,” jelasnya.
Lanjut Rizal, terkait dengan informasi pungli yang beredar bahwa di back up oleh petugas juga sangat tidak berdasar. “Yang ada adalah petugas tamping air yang bertugas menyuplai kebutuhan air bersih ke tiap – tiap kamar,” jelasnya.
Jadi, lanjut Rizal, dalam keadaan tersebut petugas tamping yang juga warga binaan tersebut meminta rokok kepada dengan penghuni kamar tersebut. “Jadi, tidak ada pungli disini, kalau memang terbukti kita akan mengambil sebuah tindakan, tapi memang tidak ada, ini murni tindakan yang dilakukan tumping air tersebut dan dalam keadaan bercanda namun isu yang beredar bahwa seolah – olah ada kegiatan pungli yang memang terstruktur,” ujarnya.
Saat ditanyakan apakah isu tersebut merupakan fitnah, Rizal menjawab dengan tegas bahwa hal tersebut adalah fitnah. “Saya katakan fitnah karena itu memang tidak berdasar, karena kalau memang ada datanya faktualnya memang petugas itu terlibat kita siap untuk dilakukan pemeriksaan, bahkan dari kantor wilayah pun sudah melakukan BAP terhadap beberapa pegawai untuk mencari keterangan yang sebenar – benarnya,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar