Data Korban Sudah Diberikan, Bantuan Belum Juga Datang

Berita Kota1202 Dilihat

KUPANG – Walaupun badai siklon seroja sudah berakhir sejak dua pekan kemarin. Posko bantuan kepada korban terdampak bencana alam tersebut terus berdiri menggalang bantuan untuk para korban.

Ketua Klasis GMIT Kupang Barat, Pdt Ny Ita Fointuna – Ndun S.Th kepada kupangterkini.com menjelaskan bahwa, posko yang didirikan sejak (9/4) lalu hingga kini mash tetap ada. “Bertujuan untuk membantu proses pemulihan terhadap warga jemaat yang terkena musibah serta bangunan gereja yang rusak, baik rusak ringan, sedang, maupun yang rusak parah,”jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan tim, ada 21 gereja yang terdampak dari 23 gereja yang terdaftar di Klasis Kota Kupang Barat. “Serta bangunan pastori (rumah pelayan) sebanyak delapan unit yang rusak cukup parah, atap terbongkar, plafon juga ambruk sampai sekarang masih dua pastori yang belum bisa ditempati,”tambahnya.

Ada pendeta yang melayani di GMIT Pniel Sikumana masih mengungsi. “Sementara pendeta Bukit Zaitun yang pada malam kejadian mengungsi ke gedung gereja dan bertahan disitu, serta tinggal hingga sekarang sambil menanti perbaikan,”lanjutnya.

Baca Juga :  Kami Hanya Urusi Data Kependudukan

Sementara bantuan sudah datang dari berbagai pihak, ada para donatur, beberapa keluarga, yang memberikan bantuan serta Majelis Sinode yang memberi bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 10 juta. “Uang yang ada kami belikan sembako berupa beras dan kebutuhan pokok yang lain serta kemudian kami bagikan kepada warga jemaat yang terdampak,”lanjut Ita.

Sebanyak 1. 263 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana. Rinciannya, 535 KK rumahnya roboh atau rusak berat, rusak sedang sebanyak 125 KK serta rusak ringan 603 KK.

Daerah sebaran dari 23 gereja yang terdampak tersebut berasal dari lima kelurahan yaitu, Sikumana, Naioni, Fatukoa, Manulai II serta Kelurahan Alak. “Kami berencana posko yang ada ini hingga akhir bulan April, karena dari kondisi jemaat yang ada belum pulih betul,”ujarnya.

Baca Juga :  Upah Pengusung Jenazah Covid-19 Belum Dibayarkan

Sedangkan bantuan yang sudah didistribusikani baru 250 paket. Belum mencapai semua warga terdampak, jadi masih terus berkelanjutan hingga dapat menjangkau semua kepala keluarga yang terdampak.

Jadi sementara kami mempersiapkan paket bantuan tahap kedua. “Karena sumbangan yang kami terima sudah mencapai enam juta, sehingga kami membelikan paket sembako untuk segera didistribusikan,”tambahnya.

Soal keluarga terdampak yang mengungsi mencapai 245 KK yang rumahnya roboh, atapnya terbongkar dan lain sebagainya. Sampai hari ini juga mereka masih menumpang dengan keluarga serta tetangga.

‘’Kami berharap Pak Walikota serta Gubernur memperhatikan bahwa di sini juga ada jemaat yang mengalami kerusakan, bukan hanya daerah yang lain. Disini juga banyak sekali warga yang terdampak, ini juga butuh perhatian, ini tidak adil menurut saya, padahal di pusat kota mestinya ada perhatian besar juga untuk kami,”keluhnya.

Baca Juga :  Bayu Disebut Berbohong Terkait Penjemputan Mendiang Astrid dan Lael Pertama Kali

Jadi banyak keresahan dalam jemaat, banyak orang juga yang mengalami kesusahan besar. “Kami butuh keadilan, data yang ada ini sudah kami masukkan ke kelurahan namun sampai hari ini tidak ada tindak lanjut,”tambahnya.

Seolah-olah tidak diperhatikan, bagaimana ini. Belum mendapat bantuan dari apapun dari pemerintah. “Kami akan tetap ada di posko sampai kami menerima bantuan dari pemerintah yang menjadi orang tua bagi seluruh warga disini,”lanjutnya.

Tidak boleh menutup mata, tidak boleh berdiam karena banyak orang sementara susah. Semoga mereka yang berhati mulia dipilih Tuhan, sehingga bisa melihat keadaan yang terjadi.

‘’Jangan lama melihat ini, nanti orang banyak sudah pulih baru datang, namun saat sakit tidak ada yang datang, ini tidak boleh terjadi, kami sangat marah karena terlalu lama menyikapi persoalan ini,”tandasnya.

laporan : yandry imelson

Komentar