KUPANG – Mengacu antusiasme acara Piala Pordasi NTT 2025 yang diikuti 134 ekor kuda dari seluruh NTT bahkan Timor Leste, Jerry Manafe, Ketua Pordasi Provinsi NTT mengumumkan rencana sistem baru pacuan kuda yang diilhami dari sistem kerja supermarket. Hal ini sebagai solusi untuk mengatasi masalah protes dan dusta yang kerap terjadi di acara pacuan kuda NTT.
Pantauan kupangterkini.com di lokasi, ia katakn bahwa sebagai sosok yang telah memelihara kuda selama puluhan tahun dan mengerti betul dinamika komunitas pencinta kuda NTT, Jerry menyampaikan alasan diluncurkannya sistem ini. Dia mengatakan bahwa selama ini, masalah utama pacuan kuda di NTT adalah ketidakjujuran mulai dari pengukuran kuda yang tidak sesuai kelas sebelum perlombaan, penyuntikan kuda untuk mengubah kondisi fisik, sampai dusta dalam pengundian nomor joki, yang merusak semangat sportivitas dan harus diubah.
Sistem baru “Supermarket” yang diusulkan memiliki aturan tegas namun adil. Pengukuran kuda yang sebelumnya dilakukan sebelum lomba, sekarang akan dilakukan pengukuran ulang setelah kuda menjadi juara, mirip proses hitungan barang di kasir supermarket.
Jika ukuran kuda tidak sesuai dengan kelas yang dipilih pemilik, juara kedua akan dipromosikan menjadi juara pertama dan pemilik kuda yang terbukti tidak jujur akan mendapatkan denda sebagai sanksi.
Jerry yang telah bermain kuda selama sekitar 40 tahun juga menegaskan larangan keras tindakan curang menyuntikan kuda, baik untuk membuat kuda lemas lalu cepat pulih, atau menaikkan ketinggian. Dia menyatakan tidak pernah melihat hal ini selama bertahun-tahun bermain kuda, karena tindakan itu merusak kondisi kuda dan adilnya perlombaan.
Untuk pengundian nomor joki, Jerry Manafe usulkan proses yang lebih transparan. Pemilik kuda akan dilibatkan dalam proses pengundian nomor joki, jumlah kuda per kelas dibatasi maksimal enam ekor dan setiap peserta akan mendapatkan baju joki saat pengundian untuk menghindari dusta atau manipulasi nomor.
Selain itu, akan dibentuk dewan hakim independen, yang akan memutuskan keputusan akhir terkait kelayakan kuda atau keluhan peserta tanpa campur tangan pihak manapun. Jerry juga mengajak seluruh komunitas pencinta kuda NTT untuk merawat kuda dengan baik setelah perlombaan. Dia menyatakan kuda adalah yang memberikan masyarakat kebahagiaan dan penghasilan sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga.
Sistem baru ini langsung mendapatkan dukungan hangat dari peserta dan panitia acara Piala Pordasi NTT 2025 banyak yang menyatakan, sistem ini akan membuat pacuan kuda NTT lebih adil dan bisa menjadi contoh untuk acara pacuan kuda di seluruh Indonesia.
Jerry menutup sambutannya dengan ajakan untuk berhenti saling menyalahkan satu sama lain. Dia mengajak semua pihak untuk belajar kejujuran pada diri sendiri, sebagai kunci untuk membuat pacuan kuda NTT dikenal di seluruh Indonesia.
Acara Piala Pordasi NTT 2025 berlangsung di Lapangan Pacuan Kuda Gelora Lifu Batu. Kegiatan akan berlangsung sampai akhir pekan ini, Minggu (14/12).
laporan : yandry imelson





Komentar