KUPANG – Sepekan terakhir, masyarakat dibuat was – was dengan kondisi cuaca ekstrim khususnya di wilayah NTT. Cuaca yang tak menentu ini, menimbulkan masalah keamanan bagi warga yang juga masih terngiang dalam ingatan akan bencana siklon Seroja April 2021 silam.
Merespon kegelisahan masyarakat NTT ini, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi menyatakan bahwa cuaca ekstrim ini melanda seluruh Indonesia. Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa siklon tropis tidak serta – merta muncul, siklon tropis sempat muncul namun bergerak kembali kearah Australia.
“Kalau banyak yang mendengar bahwa tanggal 24 dan 25 Desember mau terjadi badai besar, tapi kita hanya merasakan dampaknya tidak ada badai. Bicara soal klimatologi, hujan dengan intensitas ringan sangat deras masih berpotensi terjadi di seluruh wilayah NTT selama periode sepekan kedepan,” jelas Agung Kamis (29/12/22).
Selain itu, Agung juga menghimbau kepada masyarakat mewaspadai angin yang saat ini cukup kencang. “Sudah selama dua hari ini terasa sekali dan diperkirakan pergerakan angin sepekan kedepan kearah barat, barat laut dan kecepatan rata – rata 10 sampai 25 knot atau 10 sampai 45 kilometer per jam dan maximun mencapai 50 kilometer per jam,” rinci Agung.
Selanjutnya, ia juga menghimbau agar para pelaku perjalanan laut maupun nelayan agar mewaspadai tinggi gelombang. “Pada 30 Desember hingga tahun baru itu hampir seluruh daerah di NTT mengalami gelombang yang sangat tinggi yakni Sumba, Sabu, Samudera Hindia, Selatan Kupang dan Rote yang mencapai lima meter” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar