Aliansi Cipayung Seruduk Polda NTT

Berita Kota1799 Dilihat

KUPANG – Puluhan mahasiswa aliansi Cipayung kota Kupang yang terdiri dari PMKRI, PMII, GMNI, HMI, GAMKI serta IMM melakukan aksi demo didepan Polda NTT terkait kerumunan Semau. Mereka menuntut agar laporan mereka diproses pihak Polda.

Pantauan kupangterkini.com Kamis (2/8/21) dilokasi, massa aliansi tersebut mulai berkumpul di markas PMKRI sejak pukul 08.00 Wita, kemudian, aksi dimulai sekitar pukul 14.00 Wita. Orasi yang disampaikan aliansi Cipayung menitikberatkan pesta – pora yang dilakukan para pejabat provinsi NTT di desa Otan Pulau Semau.

Dalam Orasinya, mereka menuntut gubernur NTT serta kepala daerah dan para OPD bertanggungjawab atas perbuatan yang tidak patut dicontoh tersebut. Salah satu koordinator aksi menyerukan bahwa, “para pemangku kebijakan sendiri melanggar kebijakan yang mereka buat,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa, dua hari yang lalu saat mendatangi polda untuk melaporkan kerumunan Semau, ternyata laporan tersebut ditolak. “Kami Cipayung merasa kecewa dengan tindakan – tindakan yang dilakukan oleh polda NTT,” ucapnya.

Dalam aksi tersebut massa juga membawa spanduk bertuliskan “Penguasa Pesta Polisi Melindungi (PPKM), Nusa Tenggara Timur bukan Negri Tipu – Tipu. Selain itu ada juga yang bertuliskan “polda NTT awas masuk angin, serta mendagri segera somasi pemprov NTT pelaku pesta pejabat,” yang ditulis dengan huruf kapital.

Menanggapi aksi demo aliansi Cipayung tersebut, perwakilan polda NTT, menyatakan bahwa, ditemukan ada dua hasil klarifikasi. “Yang pertama, terkait dengan administrasi dan pelaksanaannya,” jelasnya.

Ia juga meyakinkan mahasiswa bahwa polri masih menjunjung tinggi proses demokrasi. “Setiap laporan, aduan rekan – rekan, masyarakat kami berprinsip tetap untuk kepentingan equality before the law, kami setuju dengan orasi teman – teman tadi,” lanjutnya.

Ia juga menghimbau agar menjaga ketertiban serta menegakkan aturan. “Jangan sampai kita melanggar aturan, disini aktivitas publik berupa arus lalin, kita lancarkan sama – sama,” tandasnya sambil mengajak dua orang perwakilan aliansi berdiskusi.

Selain itu, dalam aksi demo aliansi Cipayung tersebut juga ada sedikit ketegangan. Ketegangan terjadi saat beberapa orang yang mengatasnamakan pengguna jalan meminta agar pendemo segera bubar.

Mereka berargumen aksi tersebut menyusahkan masyarakat bahkan ada yang berteriak dengan emosional bahwa aksi tersebut juga tidak sesuai prokes. “Kasi bubar saja, kalau mau bela kebenaran itu pakai otak,” ucap salah seorang yang mengaku pengguna jalan.

Beberapa orang yang mengatasnamakan pengguna jalan tersebut bahkan sempat mengeluarkan kata – kata yang tidak pantas. Tujuan utama mereka yaitu meminta agar aksi dibubarkan.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Jalani Isolasi Mandiri, Kondisi Wawali Kupang Stabil
Baca Juga :  Tragedi Cantika, Bisa Tambah Tersangka

Komentar