KUPANG – Pihak rumah sakit Siloam, Kupang membantah mengcovidkan pasien yang berobat ketempat mereka. Seperti yang terjadi saat almarhumah Ria Riani Feoh, 7 meninggal di rumah sakit tersebut Senin (2/8) serta divonis positif covid – 19 yang menjadi pemicu emosi pihak keluarga.
Juliandro M D Mesada, Kepala departemen FMS – GA, rumah sakit Siloam Kupang saat ditemui kupangterkini.com Kamis (5/8/21) menyatakan bahwa, informasi yang ia dapat dari emergency tidak ada pasien yang dicovidkan.
“Pasien murni meninggal karena kecelakaan, tetapi yang pernah saya katakan, semua pasien yang masuk emergency wajib dilakukan rapid test antigen, dan almarhumah setelah di test dua kali hasilnya positif” tegasnya.
Menurutnya, tindakan melakukan test antigen kepada semua pasien sudah sesuai dengan prosedur, baik lewat emergency rawat jalan ataupun rawat inap. Namun saat ditanyakan apakah hasil rapid test antigen tersebut akurat ia menjawab bahwa, “tanyakan saja pada orang medis, dinkes semua tau,” ucapnya.
Selanjutnya, saat ditanyakan perihal penanganan jazad almarhumah yang terkesan amburadul, ia mengatakan bahwa tanyakan kepada gugus tugas.
“Kami sudah koordinasi dengan gugus tugas kabupaten namun jam brapa mereka datang, yang membantu kami hanya gugus tugas kota serta kepolisian,” ujarnya.
Patut diketahui, setelah tiga kali kasus besar terkait jenazah yang divonis covid – 19 banyak warga yang mengecam pihak rumah sakit Siloam. Bahkan ada pula yang berujar lebih baik berobat saja di rumah sendiri, karena jika ke rumah sakit pasti positif Covid – 19.
laporan : yandry imelson
Komentar