OELAMASI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto saat ini sudah mulai berjalan.
Tidak terkecuali di kelurahan Babau yang saat ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan dalam menyediakan makanan bergizi bagi pelajar.
Berdasarkan penuturan penanggungjawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Babau, Kecamatan Kupang Timur, Piterson Lay katakan bahwa pihaknya melayani penerima manfaat sejumlah enam sekolah mulai dari SD hingga SMA dan SMK setiap harinya.
“Untuk saat ini peserta didik penerima manfaat 3727 porsi,” rinci Piterson kepada kupangterkini.com Senin (21/7/2025).
Untuk bahan baku yang dipakai, dari badan gizi sudah tentukan harus bahan – bahan yang berkualitas.
“Berasnya harus premium sedangkan untuk bahan lain seperti ayam, sayuran serta buah juga harus berkualitas dan sudah lolos uji,” ucapnya.
Selain itu, setiap porsi untuk anak SD, SMP serta SMP ia katakan bahwa standar gizinya sudah dihitung oleh ahli gizi.
“Biasanya sebelum masak itu, ahli gizi sudah siapkan menu dan menghitung nilai gizinya jadi nasi takarannya berapa, daging ayam berapa semua sudah dihitung dengan baik dari karbohidrat, protein, kalori dan vitaminnya,” tambahnya.
Berikutnya, untuk 47 orang relawan yang tergabung dalam SPPG saat ini sudah diurus proses sertifikasi dan terbagi dari divisi pengolahan, persiapan, pencucian alat, asisten lapangan, petugas kebersihan serta bagian distribusi.
“Semua bekerja berdasarkan acuan papan kerja. Jadi pada saat distribusi maksimal pukul 09.00 Wita sudah semua makanan harus terdistribusi karena pukul 09.30 Wita pelajar sudah harus makan. Sementara untuk pengolahan lima jam sebelum didistribusikan,” urainya.
Terakhir, ia berharap untuk petani di Kabupaten Kupang dan khususnya kelurahan Babau serta kelurahan tetangga bergerak cepat harus punya respon cepat terkait bahan – bahan baik sayuran dan buah.
“Jangan sampai kedepan pihak dapur yang disalahkan, karena memang setiap dapur itu diharuskan berdayakan sumberdaya dilingkungan kita,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar