Harga Beras di Kupang Meroket

Berita Kota1433 Dilihat

KUPANG – Masyarakat NTT, lebih khusus di kota Kupang dan sekitarnya resah dengan harga beras yang tinggi. Satu bulan terakhir juga stok beras di pasaran nyaris tak memenuhi kuota seperti sebelumnya bahkan bisa dibilang langka.

Michael Ippi, pedagang beras di pasar Oebobo menyatakan bahwa stok beras saat ini kosong sehingga harganya meroket. “Toko – toko penyuplai beras juga saat ini kosong, kalau ada sekalipun misalnya beras satu truck kita pedagang saling rebutan dan kadang tidak dapat,” ujarnya kepada kupangterkini.com Senin (13/3/23).

Menurutnya biasanya beras yang dijualnya dibeli dari para petani, namun karena saat ini baru masa tanan dan belum panen maka tidak ada stok beras dari petani. “Jadi saat ini kami beli beras dari luar dan harganya melambung, mulai dari Rp 14.000 hingga tertinggi Rp 16.000 per kilogramnya,” ungkapnya.

Dengan langkanya pasokan beras ini membuat Mickhael merasa curiga ada permainan mafia didalamnya. “Ini sudah jelas, kalau beras tidak ada berarti kosong tapi ini dikeluarkan sedikit – sedikit ini yang cukup aneh,” tambahnya.

Sementara itu, beberapa toko pemasok beras yang didatangi media ini juga terlihat hanya menyediakan beberapa karung beras kemasan 20 kilogram. Stoknya bahkan tidak menyentuh 100 karung.

Terpisah, pemilik penggilingan padi di kabupaten Kupang, Arnolus yang biasanya membeli beras dari petani juga menyatakan bahwa memang stok beras saat ini terbatas. “Biasanya banyak petani yang menjual berasnya namun sekarang berkurang jauh dan harganya juga tinggi,” singkatnya.

Lebih lanjut, data perkiraan BPS terkait ketersediaan gabah kering giling (GKG) per bulan Februari/April 2023 seharusnya mencukupi kebutuhan masyarakat NTT ditambah pasokan dari luar. Karena datanya nyaris sama dengan tahun lalu.

laporan : yandry imelson